Yogyakarta, ppejawa.com. Bicara tentang indeks kualitas lingkungan hidup sama dengan bicara tentang investasi atau pembangunan ekonomi. IKLH berbanding lurus dengan peningkatan ekonomi, semakin baik IKLH semakin baik pula pembangunan ekonomi. Karliansyah selaku Direktur Jenderal Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan memberikan contoh, “Apabila Kualitas air bagus maka biaya produksi murah sehingga investasi meningkat. Apabila kondisi alam baik, maka daya tarik pengunjung meningkat”. Hal ini merupakan contoh dari dampak jika IKH berbanding lurus dengan investasi ekonomi.
Pada sambutan FGD Indeks Kualitas Lingkungan Hidup yang berlangsung tanggal 6-7 November 2017, karliyansah menyampaikan kebijakan pemerintah adalah, mulai pemerintahan Jokowi-JK 2015-2019 semua kementerian tidak bisa asal membangun karena dalam melakukan pembangunan harus sesuai dengan Rencana Kerja Pemerintah untuk mencapai sasaran strategis IKLH yang tetap terjaga. Penanggulangan pencemaran lingkungan tidak bisa hanya mengandalkan APBN/APBD tapi bisa bekerjasama dengan Corporate Social Responsibility (CSR) perusahaan-perusahaan swasta maupun BUMN. Bentuk kerjasama tersebut berbentuk program dan bukannya uang. Contoh : penanggulangan pencemaran lingkungan di hilir Sungai Ciliwung dengan pembangunan IPAL yang tepat sehingga air yang masuk sungai ciliwung sudah minim limbah. Kemudian kerjasama dengan komunitas masyarakat seperti Komunitas Peduli Ciliwung untuk mendayagunakan daerah sekitar Sungai Ciliwung untuk kepentingan masyarakat sehingga masyarakat juga lebih peduli terhadap lingkungannya.
(sdq/yut)
Silahkan Login untuk memberi komentar. Jika belum memiliki account silakan Daftar Disini